PENGUNJUNG YANG BAIK SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR

KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN

Aliran filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita merupakan hasil konstruksi (bentukan) kita sendiri (Von Glaserfeld dalam Battencourt, 1989; & Matthews, 1994)

Pengetahuan bukanlah merupakan gambaran dunia kenyataan belaka, tetapi selalu merupakan konstruksi kenyataan melalui kegiatan siswa
(Mind as inner individual representation of outer reality).

Siswa mengkonstruksi skema kognitif, kategori, konsep, dan struktur dalam membangun pengetahuan, sehingga setiap individu siswa memiliki skema kognitif, kategori, konsep, dan struktur yang berbeda. Dalam hal ini, proses abstraksi dan refleksi seseorang menjadi sangat berpengaruh dalam konstruksi pengetahuan (Reflection/abstraction as primary).

Dalam proses pembentukan pengetahuan, kebermaknaan merupakan interpretasi individual siswa terhadap pengalaman yang dialaminya (Meaning as internally constructed).

Perampatan makna merupakan proses negosiasi antara individual siswa dengan pengalamannya melalui interaksi dalam proses belajar (menjadi tahu) (Learning and teaching as negotiated construction of meaning).

Pengetahuan dibentuk dalam struktur konsep
masing-masing individual siswa. Struktur konsep dapat membentuk pengetahuan, bila konsep baru yang diterima dapat dikaitkan/dihubungkan (proposisi) dengan pengalaman yang dimiliki siswa. Dengan demikian, pengetahuan adalah apa yang ada dalam pikiran setiap siswa (Knowledge as residing in the mind).
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSTRUKSI PENGETAHUAN

HASIL KONSTRUKSI YANG TELAH DIMILIKI (CONSTRUCTED KNOWLEDGE)

DOMAIN PENGALAMAN (DOMAIN OF EXPERIENCE)

JARINGAN STRUKTUR KOGNITIF (EXISTING COGNITIVE STRUCTURE)

Belajar berarti membentuk makna
konstruksi arti merupakan proses yang terus-menerus.
Belajar bukan kegiatan mengumpulkan fakta, tetapi proses pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru.

0 komentar:

Posting Komentar