PENGUNJUNG YANG BAIK SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR

OLAHRAGA MENCERDASKAN SISWA

setelah diakui bahwa olahraga mencerdaskan siswa. Belajar sambil melakukan merupakan jenis belajar yang berada pada konteks olahraga. Lawan dari metode itu adalah belajar dengan cara ceramah.Tak sekadar olahraga

Ternyata, selain menyehatkan badan, futsal juga memiliki banyak manfaat, seperti:

1. Kecerdasan. Saat bermain futsal, anak dituntut bisa melakukan improvisasi dalam menghadapi masalah dalam bermain. Pemain harus bisa mengeluarkan tekniknya secara spontan. Artinya, dengan futsal anak dapat mengembangkan intelegensinya.

2. Keahlian teknik. Dalam futsal, teknik lebih berperan ketimbang tenaga. Dengan begitu, anak dapat meningkatkan skill agar dia dapat melepaskan dri dari desakan lawan, mengontrol bola atau pergerakan kaki dengan dan tanpa bola.

3. Totalitas. Jumlah pemain futsal yang sedikit membuat seluruh pemain bermain dengan total. Baik saat menyerang atau pun bertahan. Dengan demikian si kecil akan belajar perlunya melakukan sesuatu dengan total, tak hanya saat bermain futsal.

4. Kecepatan. Ruang gerak yang tak begitu luas, menuntut para pemain futsal untuk bergerak cepat. Sehingga si kecil akan terbiasa untuk bergerak cepat dan tepat dalam melakukan suatu kegiatan.

5. Meningkatkan kebugaran jantung-paru. Futsal merupakan salah satu bentuk latihan aerobik. Latihan aerobik bila dilakukan secara teratur, yaitu minimal 3 kali seminggu, selama 30 menit setiap kali latihan, dengan intensitas sedang, maka dapat bermanfaat pada tubuh, yaitu dapat memelihara dan meningkatkan kebugaran jantung-paru. Pada anak-anak yang tingkat kebugaran jantung parunya baik, dapat menjalankan kegiatan di sekolah tanpa merasa mudah lelah dan mengantuk, sehingga diharapkan prestasi belajar meningkat.

6. Mencegah obesitas. Bermain futsal dapat mencegah anak-anak dari kegemukan dimana mereka banyak bergerak – tentu harus diimbangi dengan pola makan yang sehat.

7. Kerjasama tim. Dengan futsal anak dilatih untuk melaksanakan kerjasama dengan baik, karena futsal adalah permainan beregu, bukan individu. Dengan demikian bila ingin hasilnya baik maka perlu kerjasama yang baik antar anggota regu.

8. Rasa senang. Pada saat bermain futsal, tubuh mengeluarkan hormon endorphin yang menimbulkan rasa senang. Sehingga bila kita melakukan latihan fisik aerobik secara teratur kita dapat terhindar dari depresi dan kecemasan.

Yang patut diperhatikan

Jangan karena baik untuk tubuh, lantas bermain futsal setiap hari. Sebaiknya, futsal dilakukan 2x seminggu, diselingi 2-3 hari istirahat dengan tujuan memberi kesempatan pada tubuh untuk kembali ke keadaan awal.

Namun, jika bermain futsal hampir setiap hari, yang terjadi adalah rasa lelah yang berlebihan, mengantuk, konsentrasi menurun (tanda-tanda overtraining). Selain itu, yang harus diingat adalah lakukan pemanasan sebelum dan pendinginan setelah bermain futsal. Pemanasan dan pendinginan ini anak dapat jalan cepat selama 5-10 menit, dan gerakan peregangan pada bagian kepala, bahu, lengan, tangan, batang tubuh, paha, dan kaki. Semua ini untuk menghindari terjadinya cedera muskuloskeletal (terkilir) -¬ keluhan sakit, nyeri, pegal-pegal dan lainnya pada sistem otot – saat bermain futsal. (Sumber: Tabloid Mom & Kiddie)

bahwa Detikhealth melaporkan bahwa olahraga tidak hanya membuat tubuh jadi lebih bugar, pikiran juga ikut segar sehingga lebih mendukung proses belajar. Menurut penelitian terbaru, olahraga 5 kali sepekan bisa meningkatkan prestasi belajar siswa antara 55 hingga 68 persen.

Penelitian yang melibatkan ratusan siswa Sekolah Dasar di Charleston ini dilakukan oleh ilmuwan dari Medical University of South Carolina Children's Hospital. Hasilnya telah dipresentasikan dalam pertemuan tahunan Pediatric Academic Societies di Denver awal bulan ini.

Dalam peneltian tersebut, siswa kelas 1 hingga kelas 6 diwajibkan mengikuti tambahan jam olahraga selama 40 menit/hari sebanyak 5 kali tiap pekan. Sebelumnya seperti dikutip dari Medicinenet, Rabu (4/5/2011), siswa hanya berolahraga sekali dalam sepekan dengan durasi sama yakni 40 menit.

Jenis olahraganya sengaja dipadukan dengan aktivitas belajar siswa. Misalnya kelas 1-2 belajar berhitung dengan naik turun tangga yang diberi warna, sementara kelas 3-6 diajak jogging di atas treadmill sambil membuka-buka materi pelajaran geografi.

Temuan ini menunjukkan bahwa makin sering siswa melakukan aktivitas fisik maka prestasi belajar akan meningkat. Peningkatannya akan lebih efisien jika aktivitas fisik tersebut juga dipadukan dengan proses belajar, sehingga tidak membutuhkan waktu tersendiri.

Berbagai penelitian sebelumnya memang menunjukkan, bahwa aktivitas fisik terbukti bisa meningkatkan fungsi otak. Menurut penelitian tahun 2010, jalan kaki 40 menit sehari sebanyak 5 kali/pekan bisa menjaga fungsi kognitif atau kecerdasan pada lansia maupun kaum muda. (sumber: detikhealth.com)

1 komentar:

Posting Komentar